Produk-Produk Baru

Produk yang akan keluar dari PT Muda Mas Intan Samudera, dalam bulan maret :

1. Es Blender --Nama Produk: Es Capinos Blender (Siap Order)
2. Sosis --Nama Produk:-
3. Es Kerok / karamel --Nama Produk: -
Ice Cream Mr Cool & New Capinos adalah salah satu produk baru, berupa ice cream dalam bentuk bubuk instan dalam kemasan, dengan sistem water injection. Produk ice cream ini dibuat dalam bentuk bubuk instant dan dikemas dalam bungkus yang sangat menarik, supaya mudah dan murah dalam pendistribusiannya, serta menarik dari segi marketing/pemasaran. Produk ini dibuat dengan standart dan cita rasa yang tinggi, sehingga kualitas produk dapat dijamin serta aman untuk dikonsumsi anak anak, remaja dan dewasa

Proses Produksi Sederhana dan Mudah

Paket Coba hanya Rp. 200.000,-

Rincian di dapat:

· 1 Pack bahan es ( 240 pcs)

· 1 Mini Prayer Alat Suntik Es (Alat Injeksi)

· 1 Hot Melt Gun Kw1 (Lem Tembak)

· 2 Batang Lem Plastik Refil (Isi Ulang)

· 1 Sterefum Box

Harga belum termasuk Ongkir

Spesifik Ice Cream Mr Cool

Bentuk Ukuran : 12 x 5 Cm
Berat : 5,5 gr
Varian Rasa:

1. Coklat
2. Strawberry
3. Vanila
4. Jambu
5. Lechy
6. Anggur
7. Orange/Jeruk
8. KokoPandan
9. Durian
10. Soda Gembira

Spesifik es New Capinos

Bentuk Ukuran : 14 x 4 Cm
Berat : 5,5 gr 1 PackIsi: 240 Pcs
Varian Rasa:

1. VANILLA CHOCOCINO
2. DURIAN CAPPUCCINO
3. BANANA STRAWBERY
4. COFFEE CAPPUCCINO
5. CHOCO TIRAMISU
6. APPLE BLUEBERRY

Estimasi Usaha Ice Cream & New Capinos di wilayah Jawa

Estimasi ini berlaku di Jawa dengan penjualan Rp.500,-/ Pcs

(luar Jawa di jual Rp. 1000,-/Pcs) dengan hitungan kondisional daerah/wilayah

#Modal Produksi :


• Air Isi ulang @ Rp. 3.000,- ( 20 liter ) Asumsi untuk setiap 4 liter menghasilkan +/- 50 pcs
• Ongkos pengerjaanAsumsi Ongkos Tenaga per jam @ Rp. 2.000,- (menghasilkan +/- 100 pcs)Asum Ongkos Listrik Rp. 2.000,- per 6 jam ( untuk menjadikan es beku )

#Penjualan :

• Penjualan Langsung @ Rp. 500,- (Asumsi per hari terjual 500 pcs)• Penjualan Tidak Langsung ( Titip ke kios / kantin ) @ Rp. 400,- ( Asumsi per hari terjual 500 pcs )• Penjualan Sales @ Rp. 350,- ( Asumsi per hari terjual 500 pcs)



#Perhitungan Akhir :


** Biaya produksi per 500 pcs **
• Bahan Mentah 250 x 500 pcs = Rp. 125.000,-
• Air per 500 pcs = Rp. 5.000,-
• Ongkos 1 orang tenaga per 500 pcs = Rp. 10.000,-
• Biaya listrik per 500 pcs = Rp. 5.000,- ( bisa berkurang jika pembekuan lebih dari 500 pcs)TOTAL = > 125.000 + 5.000 + 10.000 + 5.000 = Rp. 145.000,-

** Penjualan & Laba ( per 500 pcs/hari)

*Penjualan Langsung (500) x 500 = Rp. 250.000,-Laba => Rp. 250.000 - Rp.145.000=Rp.105.000,/hari

Dalam satu bulan = Rp. 3.150.000,-



**Penjualan Tidak Langsung (Titip di Kantin) ( 400 )x 500 pcs = Rp. 200.000,-

Laba => Rp. 200.000 - Rp. 145.000,=Rp.55.000,/hari

Dalam satu bulan = Rp. 1.650.000,-

***Penjualan Sales (350) x 500 = Rp. 175.000,-

Laba => Rp. 175.000 - Rp. 145.000,=Rp.30.000,/hari

Dalam satu bulan = Rp. 900.000,-



Penjualan & Laba di atas sudah dibuktikan dibeberapa Agen, dengan


perhitunagan standar per hari 500 Pcs dengan memakai Freezer (isi Freezer belum


Maksimal). Jika dengan perhitungan standar dengan memakai freezer


(dimaksimalkan) dan target per-hari 1.000 Pcs maka laba yang didapat;
Penjualan & Laba ( per 1000 pcs/hari) :

*Penjualan Langsung = Rp. 6.300.000,-
**Penjualan tidak Langsung/Titip diKantin=Rp.3.330.000,-
***Penjualan Sales = Rp. 1.800.000,-

Sunday 3 April 2011

Faizin, Raup Laba dari Sepeda Bekas





”Mereka (Belanda) meruntuhkan jembatan dan memerintahkan warga Kota Pekalongan untuk mencopot rantai sepeda dan membuangnya ke sungai agar sepeda-sepeda itu tak bisa digunakan oleh musuh (Jepang)”.

sepeda_jepangKutipan di atas ditulis oleh Anton Lucas dalam buku "One Soul One Struggle," 1991. Tulisan itu menggambarkan suasana ketakutan menjelang kedatangan Jepang tahun 1942. Jepang dikhawatirkan menggunakan sepeda-sepeda di Pekalongan untuk mempercepat pergerakan pasukannya menguasai Pulau Jawa, yang waktu itu masih berada di tangan Belanda.

Sekarang kedatangan sepeda-sepeda bekas asal Jepang begitu dinantikan warga Pekalongan. Sepeda bekas itu telah menggerakkan ekonomi warga. Industri perakitan, bengkel, cat ulang, hingga toko sepeda-sepeda bekas asal Jepang tumbuh subur di kota batik itu.

Faizin, yang memulai usaha perakitan sepeda Jepang sejak lima tahun terakhir, sebelumnya adalah pemborong pekerjaan bangunan di Jakarta. Melihat maraknya usaha perakitan dan perdagangan sepeda Jepang, dia pulang kampung dan merintis usaha ini.

Seminggu sekali, Faizin memesan 25 sepeda bekas Jepang yang belum diperbaiki dari pedagang besar di Pekalongan dengan harga sekitar Rp 600.000 hingga Rp 1 juta per unit. Sepeda-sepeda itu lalu dibongkar. Rodanya dicuci, rangka dibersihkan dari karat, rantai diberi pelumas, dan onderdil yang rusak diperbaiki atau dicarikan dari sepeda-sepeda lain.

Lalu, sepeda itu dicat ulang. Merek lama yang sudah rusak dibikinkan sablonan baru dengan model dan huruf sama persis, kemudian ditempel di rangka yang telah dicat ulang itu. Jadilah sepeda baru, tetapi bekas, yang siap pakai. Harga jualnya sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1,5 juta per unit. ”Orang Pekalongan biasa membuat batik, gampang kalau hanya membuat sablon persis seperti aslinya,” kata Faizin.

Tak hanya mengecat sebagaimana warna aslinya, Faizin juga berkreasi dengan warna-warna lain yang disukai anak-anak muda Pekalongan. ”Yang sekarang paling digemari anak muda adalah sepeda dengan pelek racing dan warna-warni yang ngejreng, seperti merah muda, biru, dan kuning. Kalau yang tua-tua, biasanya suka warna kalem,” kata Faizin.

Dia lalu menjajakan sepeda-sepeda itu di rumahnya, di dalam Kampung Banyurip Ageng, Pekalongan selatan. Sementara adiknya yang bekerja di warung internet memasarkan sepeda-sepeda itu melalui internet . Maka, sepeda-sepeda bekas Jepang yang sudah dipoles Faizin pun beredar ke sejumlah kota, seperti Yogyakarta dan Bandung. Bahkan, kadang hingga ke luar Jawa. (*/Kompas)

No comments:

Post a Comment